Apa yang dimaksud dengan aksioma?
Kalangan akademisi seperti mahasiswa terutama yang berada di jurusan
pendidikan, pasti sudah cukup akrab dengan istilah aksioma. AKSIOMA yang
dimaksud bukanlah kepanjangan dari Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah,
ya. Aksioma berasal dari bahasa Yunani yang berarti berharga atau sesuai, bisa
juga dikatakan dianggap terbukti dengan sendirinya.
Adapun aksioma dalam metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif adalah ralitas, hubungan variabel, generalisasi,
relasi antara peneliti dengan objek yang sedang diteliti, dan peranan nilai.
Bagaimana penjelasan realitas?
Ada perbedaan dalam cara pandang antara
penelitian kuanti dengan kuali. Dalam metode kuantitatif, realitas ini
dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat dipandang dengan mata, hidung,
telinga, kulit dan lidah manusia. Penelitiannya pun dapat diverivikasi sesuai
keinginan. Artinya ketika sedang melakukan penelitian kuanti, peneliti bebas
meneliti bagian mana dari objek yang ingin diamati. Mudahnya, jika seorang
peneliti ingin meneliti penyakit pada seekor burung lovebird yang matanya
sakit, maka peneliti kuanti hanya akan meneliti bagian matanya saja.
shanghaidaily.com |
Berbeda dengan peneliti yang menggunakan
metode kualitatif, mereka menganggap bahwa satu bagian dengan bagian lain
saling mempengaruhi. Jika peneliti kualitatif ingin mengetahui penyakit yang
menyerang mata burung lovebird, peneliti tersebut akan meneliti seluruh bagian
burung mulai dari sayap, paruh, perut, bulu makanan, bahkan pola hidup/ tingkah
lakunya sehari – hari. Sehingga peneliti yang menggunakan metode kualitatif
lebih detil dan spesifik.
Bagaimana relasi antara peneliti dengan
yang diteliti?
Dalam metode penelitian kuantitatif,
peneliti hampir dipastikan tidak ada kontak dengan sumber data. Misalkan ada
seorang peneliti yang ingin menilai kemampuan anak – anak sekolah X maka dia
hanya akan membagikan kuisioner pertanyaan tanpa harus bertatap muka secara
langsung apalagi mengobrol hinga jauh. Oleh karenanya, metode kuantitatif
sering disebutkan bahwa ada variabel yang bersifat independen.
Berbeda halnya dengan kualitatif yang
mana menuntut peneliti untuk ikut terjun ke lapangan. Peneliti di sini ikut
berperan sebagai instrumen penelitian (human instrument). Sehingga tak jarang,
peneliti akan sangat mengenal obyek yang akan diteliti. Misalkan ada seorang
peneliti yang ingin mengetahui produktivitas nelayan di wilayah tertentu, maka
dia akan datang langsung ke rumah nelayan, berkenalan, mengobrol lebih dalam
dan mendapatkan data yang dicari.
Bahkan pernah ada seorang peneliti
cantik asal luar Indonesia yang menikah dengan warga asli salah satu suku
pedalaman di Papua hanya untuk mendapatkan data berupa kebudayaan yang ada di
suku tersebut. Totalitas sekali bukan?
Bagaimana hubungan antara variabelnya?
Metode penelitian kuantitatif dikenal
dua jenis variabel yaitu independen dan dependen. Hubungan antara variabel
terhadap obyek yang diteliti bersifat sebab dan akibat (kausal). Contoh
kasusnya : Pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi anak berkebutuhan
khusus di sekolah. Maknanya, perhatian orang tua dapat mempengaruhi prestasi
anak berkebutuhan khusus. Semakin baik perhatian orang tua terhadap anaknya,
maka bisa dipastikan prestasinya di sekolah juga akan semakin baik dan
meningkat.
Sedangkan untuk metode penelitian
kualitatif, bersifat holistik serta cenderung lebih mengutamakan proses di atas
segalanya. Sehingga hubungan variabel dengan obyek yang dipengaruhi saling
mempengaruhi. Jadi, peneliti tidak dapat mengetahui mana yang merupakan
variabel independen dan mana yang merupakan variabel dependen.
Lalu, bagaiaman penjelasan tentang
generalisasi?
Metode penelitian kuantitatif cenderung
lebih menitikberatkan terhadap keleluasaan informasi/ data, bukan kelengkapan
atau kedalaman informasi. Oleh karenanya penelitian ini sangat tepat jika
diterapkan pada populasi yang sangat luas dan variabelnya sangat terbatas.
Sementara untuk penelitian kualitatif
tidak menitikberatkan pada generalisasinya, melainkan pada kedalaman sebuah
informasi tertentu.
Contohnya: Seorang peneliti akan meneliti sebuah kebiasaan
masyarakat tertentu, maka peneliti akan benar – benar menggali informasi
sedalam mungkin mengenai informasi tersebut. Meski begitu, hasil penelitian
kualitatif dapat diterapkan di daerah objek manapun selama kondisinya tidak
jauh berbeda atau sama dengan yang diteliti sebelumnya.
Penjelasan tentang peranan nilai?
Dalam metode kuantitatif tidak ada
hubungan interaksi antara peneliti dengan obyek yang diteliti sehingga terlepas
dari dari nilai – nilai yang berasal dari peneliti ataupun obyek yang diteliti.
0 Response to "Perbedaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif berdasarkan Aksiomanya"
Posting Komentar