Apakah kamu sedang mengerjakan skripsi? Karya ilmiah
lainnya? Apakah kamu sedang kesulitan membuat rumusan masalah?
Rumusan masalah menjadi salah satu komponen penting
dalam setiap penelitian. Semua penelitian memiliki tujuan dan untuk memperjelas
tujuan diperlukan sebuah rumusan masalah. Dalam metode penelitian ada tiga
jenis rumusan masalah. Mari kita diskusikan bersama – sama.
![]() |
Sumber: thoughtpursuits.com |
Rumusan Masalah Deskripsi
Sebuah rumusan masalah yang dibuat untuk mempertanyakan
keadaan atau kehadiran variable mandiri. Variabel mandiri ini dipertanyakan dan
benar – benar berdiri secara mandiri.
Contohnya pertanyaannya :
1. Bagaimana pandangan orang tua terhadap sekolah swasta? (Variabel mandiri = orang tua)
2. Bagaimana tingkat perhatian, pengakuan dan penghormatan
seorang suami terhadap istrinya yang menjadi wanita karir? (Variabel mandiri =
perhatian, pengakuan dan penghormatan).
3. Seberapa besar manfaat program Full Day School terhadap
siswa? (Variabel mandiri = manfaat program FDS)
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap program Full
Day School yang diterapkan pemerintah? (Variabel mandiri = tanggapan siswa).
Rumusan Masalah
Komparatif
Sebuah rumusan yang
dibuat untuk membandingkan keadaan satu, dua, tiga atau lebih variable terhadap
dua atau lebih sampel yang berlainan dan pada masa/saat yang berlainan.
Contohnya :
1. Adakah perbedaan kedisplinan kerja antara pegawai wanita
dan pria? (1 variabel = kedisplinan kerja. 2 sampel = pegawai wanita dan pria).
2. Adakah perbedaan semangat dan motivasi antara mahasiswa yang kuliah di Perguruan Tinggi Negeri
dan Perguruan Tinggi Swasta? (2 variabel = semangat dan motivasi. 2 sampel =
PTN dan PTS).
3. Adakah perbedaan kepercayaan diri antara siswa yang
berasal dari keluarga miskin, berkecukupan dan kaya dalam menuntut ilmu di
sekolah? ( 1 variabel = kepercayaan diri. 3 sampel)
Rumusan Masalah
Asosiatif
Bentuk rumusan masalah
yang mempertanyakan/ menuntut relasi antara 2 variabel atau lebih. Asosiatif
sendiri dibagi menjadi tiga yaitu : simetris, kausal dan interaktif. Mari kita
bahas bersama.
Simetris = relasi antar
dua variable atau bisa juga lebih yang hadir secara bebarengan.
Contoh :
1. Adakah hubungan antara kedatangan burung gagak di atas genting dengan
pertanda buruk yang akan menimpa
seseorang? (Orang Jawa memiliki kepercayaan bahwa ketika ada burung gagagk
yang bertengger di atas genting rumah seseorang, maka orang – orang yang ada di
rumah tersebut akan sial).
2. Adakah hubungan antara
kebiasaan duduk di depan rumah dengan jodoh di masa mendatang? (Orang Jawa
memiliki kepercayaan bahwa ketika ada orang yang duduk di depan pintu, maka dia
akan kesulitan mendapatkan jodoh).
3. Adakah hubungan antara
kedatangan semut hitam yang jumlahnya banyak di rumah dengan rezeki yang akan
didapatkan? (Orang Jawa percaya bahwa semut hitam adalah lambing rezeki akan
datang).
Kausal = relasi sebab
akibat. Tidak ada akibat tanpa adanya sebab. Tidak bisa dibalik. Misalkan anda
jatuh dari tangga maka akan sakit. Hal ini tidak bisa dibalik dengan : Jika
anda sakit maka anda jatuh dari tangga. Karena penyebab sakit bukan hanya jatuh
dari tangga. Mengerti kan?
Contoh :
1. Bagaimana pengaruh
model pembelajaran yang diterapkan guru terhadap tingkat prestasi siswa? Jika
model pembelajaran bagus maka kemungkinan besar prestasi siswa meningkat. Jika
model pembelajaran dari guru buruk, maka kemungkinan prestasi siswa menurun.
2. Namun tidak bisa
dibalik dengan: jika prestasi belajar siswa meningkat berarti model
pembelajaran guru baik, belum tentu. Bisa saja orang tuanya di rumah
mendatangkan guru privat khusus sehingga si anak lebih pandai dari teman –
temannya.
3. Adakah pengaruh sistem
ujian nasional terhadap tingkat kelulusan siswa? Misalkan jika soal ujiannya
mudah maka banyak siswa yang akan lulus, atau sebaliknya jika soal ujiannya
sulit maka banyak siswa yang tidak akan lulus.
4. Kondisi ini tidak bisa
dibalik dengan : jika tingkat kelulusan siswa banyak maka soal ujian mudah.
Belum tentu, bisa jadi banyak siswa yang melakukan kecurangan?
Intinya jika ada sebab
maka ada akibat. Tidak bisa dibalik.
Interaktif atau timbal
balik : Antara sebab dan akibat bisa dibalik. Yang satu mempengaruhi yang lain.
Contoh :
1. Hubungan antara tingkat
pendapatan seseorang dengantingkat pengeluaran seseorang.
Jika seseorang memiliki
penghasilan besar maka bisa jadi pengeluarannya juga besar. Sebaliknya, jika
seseorang memiliki pengeluaran besar maka bisa dipastikan gajinya perbulan juga
besar. Mana mungkin gajinya kecil jika pengeluarannya besar?
2. Hubungan cinta dan
nyaman.
Jangan baper dulu ya,
hehe. Kita bisa analisa, jika seseorang nyaman dengan orang lain maka dia
cinta. Katakanlah ada seorang wanita yang nyaman terhadap seorang pria, maka
bisa diperkirakan bahwa dia mencintainya. Atau sebaliknya, jika dia cinta itu
dikarenakan dia nyaman sama kamu, eaaa.
3. Hubungan kesehatan dan
olahraga
Orang yang sehat
biasanya sering berolahraga. Sebaliknya, orang yang berolahraga kemungkinan
karena dia sedang sehat, karena jika sedang sakit maka tidak bisa olahraga.
Oke, sekian pembahasan
mengenai bentuk rumusan masalah dalam metode penelitian. Jika ada yang masih
mengganjal mari berdiskusi di kolom komentar.
Sangat jelas dan lengkap. Bermanfaat, terimakasih
BalasHapus