Seringkali banyak pertanyaan mengenai
penggunaan metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, benar kan?
Apakah ada waktu yang tepat, kapan
penggunaan metode penelitian kuantitatif ataupun kualitatif digunakan? Tentu
saja ada pertimbangannya.
Metode Penelitian Kuantitatif digunakan pada saat:
1. Ketika masalah yang akan dihadapi sudah
terang dan benar – benar jelas. Masalah tersebut bisa dipaparkan melalui data
yang valid baik sumbernya dari buku/ jurnal atau studi pendahuluan.
Contohnya : Kita akan meneliti penyebab
turunnya nilai ujian di sekolah tertentu. Maka kita harus tahu dulu apa masalah
yang menyebabkan hal itu?
![]() |
quotationof.com |
Katakanlah metode pembelajarannya yang bermasalah.
Maka kita bisa mengkajinya menggunakan metode penelitian kuantitatif. Bagaimana
pengaruh metode pembelajaran terhadap nilai ujian siswa di sekolah tersebut?
2. Ketika seorang peneliti hendak
mendapatkan informasi luas dari satu populasi tertentu. Sangat cocok tentunya
jika metode kuantitatif diterapkan. Pasalnya dalam mengumpulkan data, metode
kuantitatif menggunakan metode pengambilan sampel dalam tiap populasi yang
hendak diteliti. Jadi kita bisa meneliti banyak populasi dengan waktu yang
cepat, namun informasi yang didapatkan tidak bisa mendalam.
3. Ketika peneliti ingin mengetahui
pengaruh perlakuan/ tindakan/ treatmen terhadap satu hal tertentu. Contohnya
pengaruh budaya membaca terhadap peningkatan prestasi non akademik siswa.
Berarti peneliti ingin mengetahui apa benar budaya membaca bisa mempengaruhi
prestasi yang dicapai oleh siswa?
Ketika peneliti hendak mengujicoba
sebuah hipotesis tertentu. Hipotesa yang diuji bisa berbentuk assosiatif,
deskriptif ataupun komparatif.
4. Ketika peneliti ingin memperoleh data
yang super akurat. Contohnya peneliti ingin mengetahui berat badan siswa
sekolah tertentu, maka peneliti akan melakukan pegukuran beart badan siswa –
siswa di sekolah teesebut.
5. Ketika seorang peneliti hendak
menyelidiki kebenaran terhadap validitas teori, konsep kelilmuan atau pun
produk yang kebenarannya masih simpang siur/ diragukan.
Sementara itu, untuk penggunaan metode kualitatif digunakan pada saat:
Berbandiing terbalik dengan penelitian
kuantitatif, berikut ini merupakan pertimbangan yang digunakan untuk menentukan
apakah metode kualitatif layak digunakan:
1. Ketika masalah yang akan dihadapai belum
jelas, masih ambigu dan tidak menentu. Misalkan peneliti ingin mengetahui
kebudayaan suku dayak, maka peneliti akan hidup di suku dayak dan
mengeksplorasi semua sisi keidupan masyarakat suku dayak untuk mendapatkan
informasi.
2. Ketika peneliti ingin mengetahui makna
kebenaran yang hakiki dari sebuah kejadian/ fakta tertentu. Hasil yang sudah –
sudah, penelitian kualitatif bisa jadi lebih benar dibandingkan kuantitatif
ketika dibedah makna kebenarannya.
Contohnya: ada kasus tawuran antar kampung A
dan B. Ketika itu ada warga A yang meninggal di pinggir sungai, letaknya di
dekat kampung B. Menurut semua warga A, pelakunya adalah warga kampung B.
Sementara saksi mata menolak tuduhan tersebut. Setelah diteliti ternyata warga
A meninggal akibat tenggelam di sungai karena tidak bisa berenang.
3. Ketika peneliti ingin mengerti tentang
interaksi sosial yang ada di lingkungannya. Penelitian kualitatif yang cirinya
mendapatkan data dengan wawancara mendalam, sangat tepat untuk mengetahui
interaksi sosial ini.
4. Ketika peneliti hendak memperoleh
perasaan isi hai seseorang/ kelompok tertentu.
5. Ketika peneliti hendak melakukan sebuah
pengembangan konsep keilmuan tertentu.
6. Ketika peneliti ingin mengetahui
kepastian kebenaran data.
Wah artikel ini yang saya cari selama ini, sangat bermanfaat.
BalasHapusMetode Kuantitatif